Perbedaan Antara Telecommuting dan Telework
Keduanya "telecommuting" dan "pekerjaan jarak jauh" adalah istilah yang mengacu pada pengaturan kerja di mana karyawan atau kontraktor secara teratur melakukan pekerjaan mereka di luar lingkungan kerja tradisional di tempat. Meskipun kedua istilah tersebut sering digunakan secara bergantian, pada awalnya kedua istilah tersebut merujuk pada situasi yang berbeda.
Sejarah Ketentuan
Jack Nilles, salah satu pendiri, dan presiden JALA dan diidentifikasi sebagai "bapak telecommuting," menciptakan frasa "telecommuting" dan "telework" pada tahun 1973 — sebelum ledakan komputer pribadi — sebagai alternatif transportasi ke dan dari tempat kerja. Dia memodifikasi definisi setelah proliferasi komputer pribadi sebagai berikut:
Teleworking: Segala bentuk penggantian teknologi informasi (seperti telekomunikasi dan/atau komputer) untuk perjalanan normal yang berhubungan dengan pekerjaan; memindahkan pekerjaan ke pekerja alih-alih memindahkan pekerja ke tempat kerja.
Telekomunikasi: Pekerjaan berkala di luar kantor utama, satu hari atau lebih dalam seminggu, baik di rumah, lokasi klien, atau di pusat telework; penggantian sebagian atau keseluruhan teknologi informasi untuk perjalanan ke tempat kerja. Penekanannya di sini adalah pada pengurangan atau penghapusan perjalanan harian ke dan dari tempat kerja. Telecommuting adalah bentuk teleworking.
Pada kenyataannya, kedua istilah tersebut memiliki arti yang sama di tempat kerja saat ini dan dapat digunakan secara bergantian: Keduanya adalah istilah untuk praktik kerja. dari rumah atau off-site, memanfaatkan internet, email, chatting, dan telepon untuk melakukan tugas-tugas yang dulu hanya dilakukan di kantor lingkungan. Istilah "pekerja jarak jauh" memiliki arti yang sama.
Pandangan Modern tentang Telecommuting
Telecommuting terus meningkat popularitasnya karena tenaga kerja menjadi lebih mobile dan teknologi menghadirkan semakin banyak teknologi seluler yang memungkinkan pekerja tetap terhubung dengan kantor di mana pun mereka.
Pada 2017, hampir 3 persen orang di AS melakukan telecommuting setidaknya separuh waktu dan menganggap rumah mereka sebagai tempat bisnis utama mereka. 43 persen karyawan yang disurvei mengatakan bahwa mereka menghabiskan setidaknya beberapa waktu bekerja dari jarak jauh. Bukan hal yang aneh bagi seorang karyawan untuk bekerja dari jarak jauh dua atau tiga hari seminggu dari rumah dan kemudian kembali ke kantor selama sisa minggu itu. Sedikit lebih dari setengah dari semua pekerjaan di AS dianggap kompatibel dengan pekerjaan jarak jauh. Meskipun beberapa perusahaan mengatakan telecommuting mengurangi ketidakhadiran dan meningkatkan produktivitas, yang lain perusahaan berjuang dengan pengaturan, terutama karena kesulitan membangun tim dengan remote pekerja.